3 Contoh Bagaimana Influencer Bisa Mengganggu Bisnis Anda

Undercover
Ketika Anda memilih influencer media sosial, Anda tidak hanya mencari yang followernya banyak. Anda perlu memilih influencer yang selaras dengan merek dan budaya perusahaan Anda.
Anda juga ingin memastikan bahwa Anda membuat kampanye yang cerdik dan tidak ofensif melalui orang-orang yang berpengaruh itu – atau serangan baliknya bisa sangat melukai reputasi.
Sayangnya, beberapa bisnis gagal mengingat prinsip ini, dan mereka membayar harga yang mahal dengan menggunakan influencer sosial media yang telah merusak merek mereka.
Ada yang karena tidak sesuai dengan target pasar, atau mereka menggunakannya dalam kampanye yang salah arah, tetapi mereka menyoroti apa yang bisa salah ketika Anda tidak memikirkan setiap aspek.
Dalam postingan ini, website kami akan melihat tiga contoh dari apa yang dapat terjadi ketika Anda tidak memilih influencer sosial media Anda dengan bijaksana – dan mengapa mereka tidak berhasil seperti yang diharapkan.

1. Pepsi dan Kendall Jenner

Kampanye media sosial “Live For Now” dari Pepsi awalnya dimaksudkan untuk menangkap semangat gerakan protes sosial a la Milenial, terutama setelah aksi Black Lives Matter di Amerika.
Tetapi jangkauan yang diharapkan Pepsi ternyata melampaui perkiraan, setelah iklan ini diluncurkan dengan video yang dibintangi ikon pop Kendall Jenner.
Dalam video tersebut, Jenner memfilmkan pemotretan, ketika dia melihat protes sosial yang menampilkan orang-orang muda dari beragam kelompok ras yang berhadapan melawan polisi.
Jenner kemudian bergabung dengan protes, dan pada momen klimaks dari video tersebut, dia mendekati seorang petugas polisi dan memberikannya sekaleng Pepsi sebagai tanda perdamaian.
Sikap ini menyebabkan para demonstran muda bersorak dan berpelukan saat petugas polisi meminum Pepsi.
Bisa ditebak, video itu langsung menjadi sasaran amuk di media sosial, karena berbagai alasan, termasuk fakta bahwa Pepsi menjual gagasan bahwa satu minuman kaleng bisa memecahkan semua masalah masyarakat, dan bahwa katalis dari semua keributan ini malah datang dari seorang wanita muda istimewa yang tidak pernah mengalami kesulitan dalam hidupnya.
Pepsi segera menarik videonya dan meminta maaf karena gagal menyampaikan pesan yang dimaksudkan, tetapi berdasarkan ratusan Tweet yang mengkritik kampanye ini – kerusakan sudah terlanjur terjadi.

Kesimpulannya?

Kesimpulannya adalah Pepsi melanggar dua aturan utama pemasaran influencer media sosial.
Yang pertama: tidak memilih influencer yang tepat (tidak ada yang percaya Jenner tertarik dalam masalah sosial, karena dia tak pernah bicara tentang hal ini).
Yang kedua: mengekspresikan pesan yang salah ( Pepsi dapat memecahkan masalah masyarakat).
Beberapa pelajaran penting untuk semua merek? Pertimbangkan opsi yang ada sebelum memilih influencer.
Baca juga: Jasa Maintenance Sosial Media Perusahaan
 

2. Naomi Campbell dan Adidas

Naomi Campbell adalah model dan aktris terkenal di dunia, yang telah bertahun-tahun mengasah mereknya sebagai ikon di bidang lifestyle dan fitness.
Mengingat hal ini, tidaklah aneh bila Adidas mengontraknya sebagai influencer.
Tetapi kampanye Adidas yang meluncurkan 350 SPZL malah menjadi bumerang besar.
Ini karena Adidas memasukkan instruksi promosinya, yang sebenarnya ditujukan pada Campbell melalui pesan pribadi, dan malah dijadikan caption:

Hal terakhir yang Anda inginkan sebagai sebuah brand adalah mebisnisumkmonline.com/arkan audiens melihat kebocoran pesan pribadi.
 
Tanpa buang waktu, Campbell segera menghapus instruksi pribadi ini dan menggantinya dengan review produk. Tapi terlambat, Adidas telah kehilangan banyak kredibilitas dari audiensnya.
Cukup sulit untuk meyakinkan orang bahwa influencer besar benar-benar percaya pada produk atau layanan Anda, jadi ketika jenis kecerobohan media sosial ini terjadi, pekerjaan Anda menjadi jauh lebih sulit.
Pelajaran yang bisa diabisnisumkmonline.com/l adalah memastikan bahwa pesan singkat yang privasi perlu diinstruksikan dengan jelas, serta pastikan tidak terjadi salah kirim.
Lebih penting lagi, Anda perlu memberi influencer kelonggaran untuk ‘menjual’ produk atau layanan Anda dengan cara unik mereka sendiri – bagaimanapun, itu sebabnya Anda bermitra dengan mereka, bukan?
Baca juga: Dasar-Dasar Branding yang Harus Anda Pahami
 

3. Oprah Winfrey dan Microsoft

Berhasil merangkul influencer besar dapat mengubah nasib bisnis kecil dalam semalam.
Terlebih bila bisnis sudah sukses, tentu akan membuat branding semakin membumbung tinggi.
itu tampaknya merupakan tujuan Microsoft saat membujuk Oprah Winfrey untuk mengabisnisumkmonline.com/l bagian dalam peluncuran Microsoft Surface.
Perusahaan mana yang tidak menginginkan Oprah sebagai brand ambassador?
Dia adalah salah satu tokoh paling populer di AS, wanita yang dipercaya untuk urusan selera dan pemikiran.
Dengan semua pengaruh yang Oprah miliki, Microsoft telah mendapatkan salah satu influencer terbaik di dunia.
Tetapi hal yang lucu terjadi dalam perjalanan menuju dominasi dunia dari Microsoft Surface, karena ketika Winfrey memposting dukungannya terhadap laptop baru ini, dia malah melakukannya dari iPad.

Tweet ini dikirim ke 15 juta follower Twitter Winfrey, mengajak follower-follower tersebut untuk berinvestasi di Surface – tapi Winfrey sendiri malah menggunakan perangkat seluler dari kompetitor.
Kesimpulannya adalah jika Anda akan menggunakan seorang influencer yang berpengaruh di industri Anda, lakukan dengan benar. Berikan produknya, dan minta mereka untuk benar-benar menggunakan produk Anda.
Hanya karena seseorang populer, dan memiliki jutaan pengikut, tidak berarti bahwa mereka adalah orang yang tepat untuk membranding produk atau layanan Anda.
Audiens Anda lebih suka bila Anda memilih influencer yang kurang dikenal yang benar-benar menggunakan dan mencintai produk atau jasa Anda, daripada nama besar yang hanya melakukannya demi uang.
Otentik adalah pendorong besar dalam pemasaran media sosial, dan audiens Anda akan mengendus mereka yang hanya mencari uang dari bisnis Anda.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Anda Perlu Menggunakan Instagram Khusus Bisnis
 

Seberapa Niat Influencer Anda?

Influencer dapat mengangkat kampanye media sosial Anda ke level yang berbeda, tetapi mereka juga dapat merusak kredibilitas dan otoritas perusahaan Anda jika Anda salah memilih.
Ingat bahwa ini bukan tentang seberapa besar follower influencer Anda, ini tentang semangat dan komitmen tulus dari influencer untuk  mempromosikan produk dan layanan Anda.
Niat yang tulus akan bersinar, dan membantu Anda menghindari salah kaprah media sosial yang mahal.
 

error: Content is protected !!
Scroll to Top