Tokoh motivator fenomenal Andrie Wongso memberikan motivasi tersendiri bagi kaum marginal untuk menggapai suksesnya masing-masing.
Kisah hidup yang begitu manarik banyak dijadikan pelajaran hidup bagi siapa saja yang menyakini bahwa hidup adalah perjuangan. Ya hidup memang sebuah perjuangan sekaligus perjalanan yang begitu melelahkan sampai kita menemukan tujuan hidup kita yang hakiki.
Sebagai traveler kehidupan, mari kita belajar banyak dari sang motivator handal Andrie Wongso. Simak ulasan tentang beliau berikut ini.
Sang Motivator Tanpa Gelar
Benar. Motivator kelas atas dan fenomenal Andrie Wongso memang tak memiliki gelar dari instansi pendidikan manapun. Lelaki yang genap berusia 60 tahun akhir tahun lalu, tepatnya tanggal 6 Desember tersebut, memang tidak menamatkan sekolah formalnya.
Dengan terpaksa, beliau lebih memilih sekolah di lingkungan nyata. Ya itulah kenyataan yang harus Andrie Wongso hadapi karena saat beliau lahir di Kota Malang, beliau terlahir di sebuah keluarga yang cukup miskin dan serba kekurangan.
Andrie Wongso: Success is My Right , merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara, seluruhnya adalah laki-laki. Bapaknya berprofesi sebagai seorang nahkoda yang memiliki penghasilan pas-pasan, lebih tepatnya serba kekurangan. Sedangkan ibunya bekerja sebagai penjual kue di pasar.
Masa kecilnya memang suram, keluarga Andrie Wongso hanya tinggal di kontrakan, tidak memiliki rumah sendiri.
Ya, Andrie Wongso memang sempat mengenyam pendidikan tingkat SD yaitu di SD Mandarin di Malang, Jawa Timur. Namun pendidikan yang dienyamnya tersebut tidak sampai lulus, hanya sampai umur 11 tahun atau kelas 6. Hal tersebut terjadi karena sekolah tempat Andrie Wongso bersekolah ditutup sebagai salah satu sekolah mandarin. Kita tau fenomena pemberontakan PKI membuat seluruh kota di Indonesia bergejolak.
Dan saat hal tersebut terjadi, orang tuanya tak memiliki banyak uang untuk mebisnisumkmonline.com/ayai pemindahan sekolahnya. Karena tak sekolah di umurnya yang masih belia, ia hanya mampu membantu ibunya berjualan kue di toko-toko dan juga pasar.
Kini, kita semua mengenal Andrie Wongso sebagai salah satu motivator sukses di tanah air Indonesia. Semasa kecil Andrie Wongso mendirikan sebuah perguruan kungfu Hap Kun Do karena hobinya adalah bermain kungfu.
Selain hbi tersebut, beliau juga memiliki kemampuan berinteraksi pada semua golongan. Maka bukan hal yang sulit jika beliau menciptakan komunitas kungfu tersebut.
Andrie Wongso memiliki tiga orang anak dari istrinya yang bernama Haryanti Lenny. Karirnya dibidang motivator ini telah beliau lakukan selama kurang lebih 20 tahun.
Bidang yang beliau jadikan sebagai profesi karena merasa sangat cocok dengan keinginannya. Beliau ingin berbagi cerita serta motivasi untuk membangkitkan semangat hidup yang lebih baik.
Pencapaian Karir Andrie Wongso
Karir yang gemilang sebagai motivator di Indonesia saat ini tidak hanya dicapai begiitu saja. Penuh perjuangan dan kerja keras. Dan Andrie Wongso memang layak menjadi seorang motivator. Apalagi untuk mereka yang sering patah semangat menghadapai kenyataan hidup.
Benar, Andrie Wongso tetap menjalani hidup selepas sekolahnya ditutup. Setiap hari beliau membantu ibunya membuat dann berjualan kue di pasar dan juga di berbagai toko-toko di Kota Malang. Hasil jerih payahnya hanya untuk membantu orang tuannya memenuhi kebutuhan harian.
Perjuangan di masa-masa belia itu begitu keras. Kondisi-kondisi yang serba kurang itu akhirnya melecut pikirannya. Andrie Wongso mulai berfikir bagaimana mengubah nasib hidupnya yang kurang beruntung itu. Andrie Wongso bertekad untuk maju, tidak hanya stuck pada kondisi tersebut.
Dengan berbagai pertimbangan yang matang, Andrie Wongsopun meninggalkan Kota Malang. Beliau berfikir untuk merantau. Dan Kota Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia menjadi tujuannya.
Saat mengadu nasib ke Kota Jakarta itu, umur Andrie Wongso masih 22 tahun. Masih sangat muda. Meskipun begitu beliau tak gentar dengan konsekuensi apapun yang akan dihadapi di Kota Jakarta. KArena beliau sudah bertekad untuk mengubah nasib kondisi hidupnya.
Kehidupan DI Jakarta
Sesampainya di ibukota, beliau mencoba menjadi aktor, namun hasilnya masih gagal. Hal tersebut tak mengendurkan semangatnya, beliau mencari pekerjaan lain.
Kemudian, beliau bekerja menjadi seorang salesman bahan-bahan listrik dan juga kabel di Pasar Kenari Jakarta, tepat awal tahun 1979. Pekerjaan yang ditekuninya itu membawa hasil Rp 3000 setiap bulannya. Pekerjaan yang dilakukannya sangat banyak, upah yang diberikan saat itu terlampau kecil saat itu.
Upahnya harus dipotong untuk cicilan-cicilan yang harus dibayar dan juga harus dikirim ke keluarga di Kota Malang, kampung halamannya.
Beliaupun mulai berfikir berpindah pekerjaan, karena pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan keinginannya. Pekerjaannya ini hnaya bertahan selama satu tahun, dan beliaupun bertekad kuat dan bulat untuk mencoba melamar menjadi aktor lagi.
Ditengah maraknya film laga dari Taiwan yang ditayangkan di Indonesia, beliau memilih melamar untuk menjadi pemain film-film perang itu. Dan pada akhirnya beliau diterima oleh Eterna Film Hongkong.
Kontrak pertamanya selama 3 tahun. Kejadian tersebut sekaligus menjadi momen pertama kalinya Andrie Wongso menjelajah ke luar negeri. 3 tahun berlalu, beliau merasakan bagaimana suka dukanya bermain film di Taiwan.
Dan lagip-lagi beliau merasa bahwa hal tersebut bukanlah dunianya. Beliau tak memperpanjang kontrak, beliau kembali ke Indonesia.
Sesampainya di Indonesia sudah tentu mendapatkan cibiran dari banyak orang, karena tak pernah menjadi bintang utama selama tiga tahun, beliau dinilai tak berhasil di ranah film. Namun, Andrie Wongso menganggap beliau sendiri telah sukses.
Sukses secara karena dapat memperjuangkan impiannya menjadi seorang aktor, mimpi tersebut telah menjadi kenyataan. Keputusan besar yang beliau buat dapat merubah hidupnya.
Seiring berjalannya waktu dan dengan berbagai halangan dan rintangan yang beliau hadapi, beliau sering menuliskan kata-kata mutiara pada buku hariannya. Suatu ketika, seorang teman kosnya mencontek sebuah kata-kata mutiara indah yang beliau tulis di buku hariannya.
Lahirnya Bisnis Kartu Ucapan
Dari ulah kawannya tersebut, beliau memperoleh ide untuk membuat kartu ucapan. Sekali lagi dengan tekad untuk dapat memotivasi hidup Andrie sendiri dan sebagai motivasi hidup orang lain, beliau mulai membuat kartu ucapan.
Dibantu Haryanti Lenny, kekasih yang sekarang menjadi istrinya, Andrie memulai bisnis kartu ucapan. Merek yang beliau pakai saat itu adalah HARVEST. Hal ini yang mengantarkan nama Andrie Wongso menjadi Raja Kartu Ucapan.
Tidak berhenti disana, beliau mencoba menuju ke bidang holografi dan perusahaan mainan. Selain itu ia juga mendirikan beberapa foodcourt dan istimewanya, beliau juga berkecimpung dalam bidang pendidikan.
Kala itu Andrie mendirikan AW motivation training dan AW Publishing, juga membuka beberapa outlet AW Success Shop yang merupakan sebuah toko di Indonesia yang khusus menjual produk-produk motivasi untuk pertama kalinya.
Tahun 1989 menjadi momentum resmi dari Andrie Wongso dalam menjadi seorang motivator. Tugas pertamanya sebagai seorang motivator adalah memotivasi PT. Harvindo Perkasa (Harvest Fans Club) yang tersebar di beberapa kota.
Berawal dari sana, kemudian beliau sering melakukan pelatihan motivasidi berbagai perusahaan dan instansi. Dan dari perjalanan panjangnya, kini kita bisa menyebut Andrie Wongso sebagai Motivator no. 1 di Indonesia.
Menariknya dari berbagai macam pengalaman hidupnya, Andrie Wongso memilih juga menciptakan gelarnya sendiri. Andrie Wongso SDTT TBS. SDTT TBS berarti Sekolah Dasar Tidak Tamat, Tetapi Bisa Sukses.
Kisahnya yang mengharukan dengan kekuatan semangat yang dimiliki Andrie Wongso mengantarkan kita pada satu kesimpulan bahwa dalam hidup kita tak boleh terus menerus tersungkur. Kita harus mampu melihat celah kemanakah kita bisa memperjuangkan hidup kita. Semoga kita bisa mengabisnisumkmonline.com/l hikmah dari Andrie Wongso: Success is My Right