Azalea Suites Apartemen di Cikarang

Azalea apartemen di cikarang , Cikarang adalah ibukota kabupaten Bekasi Jawa Barat. Kota ini mulai dikembangkan sebagai kawasan industri Internasional sejak tahun 1989. Hingga kini kawasan industri di kota ini telah meliputi area seluas 5600 hektare dan menjadi salah satu kawasan industri terluas di Asia Tenggara.

Ditilik dari sisi sejarahnya, kota Cikarang relative jarang ditemukan dalam dokumen bersejarah Indonesia. Nama kota ini baru mencuat seiring dengan pembebasan lahan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui PT. Jababeka Tbk pada tahun 1989 untuk kemudian dijadikan sebagai kawasan industri.

Awalnya banyak pihak mengira pengembangan kawasan industri di kota ini terlalu jauh dari pusat pemerintahan di Jakarta. Sebab kota ini terletak sekitar 35 sampai 60 Km dari central business district di Jakarta. Tetapi seiring dengan perkembangan teknologi  kini perjalanan Jakarta- Cikarang atau sebaliknya dapat ditempuh melalui berbagai moda transportasi seperti kereta api, kereta listrik, bus maupun kendaraan pribadi.

Oleh karena itu sekarang Cikarang terbilang relatif dekat dengan pusat pemerintahan. Di samping pusat pemerntahan, mendirikan perusahaan, apartemen di cikarang atau pabrik di Cikarang juga berarti dekat dengan sumber daya manusia yang kompetitif dan berkualitas , dekat dengan konsumen dan dekat dengan pusat distribusi logistik yaitu Cikarang Dry Port .

Keuntungan tersebut akan mengurangi biaya distribusi dan produksi perusahaan. Maka tidak mengherankan apabila kota ini menjadi rumah lebih dari 2500 perusahaan lokal dan Internasional yang datang dari 30 negara di seluruh dunia.

Banyak dari 2500 perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang berasal dari negeri sakura, Jepang seperti Panasonic dan Sanyo. Sehingga diperkirakan lebih dari 21000 ekspatriat asal Jepang yang bekerja di kawasan ini.

Menurut publikasi dari rumah.com[i] pengembangan properti di kawasan ini menarik karena tujuh hal yaitu:

  1. Kawasan ini merupakan kawasan yang sedang berkembang;
  2. Harga hunian yang relative terjangkau;
  3. Daerah ini memiliki fasilitas yang mendukung aksesibilitas yang terus akan dikembangkan;
  4. Merupakan kawasan bisnis yang akan terus bertumbuh;
  5. Perkembangan penduduk;
  6. Banyaknya pekerja asing;
  7. Kebutuhan produk yang berkualitas.

Masih menurut tulisan yang sama, harga tanah di kawasan ini ‘masih’ berkisar antara 7 juta hingga 10 juta meter persegi dengan pertumbuhan harga sekitar 3% pertahun pada tahun 2018.

Dengan jumlah calon konsumen sebanyak itu, tentu  kini banyak bertumbuhan apartemen yang menawarkan tempat tinggal ala Jepang dikawasan industri tersebut. Salah satunya adalah Azalea serviced apartment suites yang didesain dengan gaya minimalis ala Jepang dan dilengkapi dengan sauna dan pemandian air panas Onsen. Sehingga seusai kerja, para ekspatriat tersebut dapat langsung beristirahat dengan nyaman dan tenang.

Namun demikian, menurut pemberitaan dari merdeka.com pada tahun 2019[ii] banyak pekerja asing yang kurang berminat unuk tinggal di kawasan ini sebab saat ini kota Cikarang masih belum dilengkapi dengan fasilitas hiburan yang sesuai dengan selera mereka. Fasilitas hiburan tersebut antara lain seperi bar, karaoke, sauna dan lain lain.

Selain itu kota Cikarang juga masih belum memiliki sekolah Internasional yang dibutuhkan oleh para ekspatriat yang sudah berkeluarga. Sehingga para ekspatriiat tersebut banyak yang memilih unuk tinggal di Jakarta Selatan yang notabene lebih jauh ke tempat kerja mereka namun memiliki fasilitas hiburan yang memadai dan sekolah bertaraf Internasional yang mereka butuhkan.

Tetapi, seiring dengan pembangunan fasilitas terkait seperti LRT, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu dan Elevated Tol Jakarta-Cikampek II kemungkinan besar para ekspatriat tersebut tetap akan mempertimbangkan tinggal di kawasan ini. Karena mereka akan memiliki akses yang lebih mudah ke tempat kerja sekaligus ke pusat kota Jakarta.

Cikarang Dry Port (CDP)

Selain kawasan industri, Cikarang juga memiliki port yang merupakan perpanjangan dari seaport di Tanjung Priok yang bernama Cikarang Dry Port (CDP). Pembangunan port ini dimulai pada tahun 2010 oleh PT. Cikarang Inland Port, sebuah anak perusahaan dari PT. Jababeka Tbk.

Port ini dibangun di atas lahan seluas 200 hektar yang terdiri dari logistic support seluas 70 hektar dan 130 hektar logistic port.  Pembangunan Cikarang Dry Port ini ditujukan untuk mengurangi dwelling time atau waktu tunggu ekspor dan impor logistik di Indonesia yang sebelumnya selama 3.2 hari menjadi 2.5 hari[iii]. Sehingga kegiatan ekspor impor dan distribusi logistik dari dan ke Indonesia menjadi lebih lancar.

Untuk mencapai target tersebut port ini melayani one stop service untuk customs clearance, quarantine clearance, port clearance dan perbankan yang mendukung ekspor impor serta distribusi logistik ke seluruh Indonesia[iv] .

Dengan fasilitas dan kelebihan yang tersedia sebagaimana yang telah disebutkan diatas, pertumbuhan kota Cikarang sebagai kota industri tidak hanya akan berhenti dalam satu tahun atau dua tahun kedepan melainkan akan terus tumbuh dari waktu ke waktu. Dengan demikian kebutuhan akan properti di daerah ini diperkirakan terus meningkat.

Tidak hanya hunian seperti Azalea serviced apartment suites tetapi juga jenis jenis properti lain yang mendukung pengembangan ekonomi kota ini seperti gedung sekolah Internasional, tempat hiburan dan lain lain. Tidak menutup kemungkinan jika kota ini dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kota ini akan berkembang selayaknya kota Shenzen di Tiongkok yang bertransformasi dari kota nelayan menjadi pusat bisnis besar[v].

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *