Jepang yang dijuluki Macan Asia menjadi salah satu negara terkuat di Asia Timur, dilihat dari segi ekonomi dan kemajuan teknologinya. Ada beragam temuan iptek yang dihasilkan berkat inovasi masyarakat Jepang. Bahkan sebagian besar peralatan elektronik serta mesin yang terdapat di pasaran Indonesia, kebanyakan adalah buatan Jepang.
Serba-Serbi Jepang, Hal-Hal yang Wajib Diketahui Seputar Penduduk Negeri Sakura
Semua kemajuan tersebut mendorong banyak orang untuk ‘kepo’ kepada Negara Sakura ini. Bahkan tidak sedikit yang rela mempelajari bahasa dan budaya Jepang karena suatu saat berkeinginan singgah ke negara maju ini. Lalu, ada apa sebenarnya di Jepang? Bagaimana karakteristik orang Jepang dalam berinteraksi? Temukan jawabannya dalam hal-hal seputar negara Jepang yang wajib diketahui berikut.
Cara Unik Interaksi Orang Jepang
Sebagaimana sifat masyarakat Asia Timur yang sangat menjunjung tinggi kesopanan, cara berinteraksi orang Jepang juga serupa. Norma kesopanan menjadi paling utama, salah satunya ditandai dengan pembedaan sebutan yang menunjukkan honorifik untuk keadaan formal dan nonformal. Secara umum, cara interaksi orang Jepang diuraikan dalam beberapa kategori berikut.
- Norma Kesopanan Dijunjung Tinggi
Orang Jepang sangat memperhatikan norma kesopanan. Mulai dari bagaimana cara mereka memanggil orang lain, mengajaknya berbicara, hingga mengucapkan salam perpisahan ketika hendak berpisah. Mereka sangat menjaga tutur kata sehingga bagi yang belum terbiasa, barangkali akan berpikir orang Jepang terkesan kaku.
- Sangat Jarang Bercanda
Orang Jepang sangat jarang melontarkan lelucon satu sama lain, karena sebagian merasa bercanda yang terlalu berlebihan itu tidak sopan. Meskipun ada juga tata cara basa-basi sebelum memulai topik pecaraan, sedikit sekali yang menggunakan candaan sebagai pembuka atau pengakhir obrolan.
- Cenderung Tertutup dalam Menyampaikan Poin Tertentu
Masyarakat Asia Timur cenderung berkebalikan dengan orang Barat dalam menyampaikan sesuatu. Jika orang Barat terkenal karena sifat ‘blak-blakan’ dan ‘ceplas-ceplos’ dalam berbicara, maka orang Asia Timur terutama Jepang justru sebaliknya. Sebagian besar orang Jepang enggan mengungkapkan isi hati atau pikiran secara gamblang, sehingga bagi lawan bicara sangat dituntut kepekaannya.
- Mempunyai Rasa Malu yang Besar
Orang Jepang memiliki rasa malu yang sangat besar. Gengsi yang dimiliki mereka sangat besar, sehingga akan berupaya sangat keras untuk mewujudkannya. Pada kondisi yang lebih ekstrem, rasa malu ini justru mendorong seseorang berbuat yang merugikan diri sendiri karena terlalu berasi dan tidak ingin mengalami kegagalan. Jadi kalau hendak berinteraksi dengan orang Jepang, hindari topik yang membahas tentang progres atau regres mereka.
- Sangat Menghormati Tamu
Jika kamu ada kesempatan bertamu langsung ke kediaman orang besar, maka bisa menyaksikan sendiri bagaimana mereka sangat menghormati keberadaan tamu. Kamu akan disuguhi aneka rupa makanan yang dihidangkan. Kamu akan diperlakukan layaknya raja, tuan rumah hanya akan berbicara yang baik-baik saja agar tamu merasa nyaman.
- Senyum Orang Jepang Memiliki Makna
Bagi sebagian orang, mungkin senyum hanya sebatas gestur untuk mempermanis wajah. Ternyata di Jepang senyuman itu juga ada maknanya. Ada senyum yang menyiratkan rasa hormat, ada juga senyum yang menunjukkan rasa bahagia.
Namun untuk perempuan Jepang, senyum menjadi salah satu wujud pengendalian diri agar tidak terlalu ekspresif. Kalau kamu hendak belajar bahasa Jepang, konsep senyuman ini perlu diketahui juga agar tidak salah dalam bersikap.
Karakteristik Masyarakat Jepang
Sejak puluhan generasi lalu hingga kini, masyarakat Jepang masih melestarikan tradisi dan budaya mereka. Meskipun kemajuan teknologi serta pengetahuan terus bergulis, pada kenyataannya nilai-nilai kearifan setempat masih terawat dengan subur. Hal ini dikarenakan masyarakat Jepang sangat menjunjung tinggi warisan nenek moyang.
Masyarakat Jepang terbiasa hidup berkelompok sehingga kesadaran mereka untuk bekerja sama sangat tinggi. Mereka pun mempunyai etos kerja kuat sampai-sampai kalau sudah bekerja bisa lupa waktu. Inilah sebabnya banyak orang Jepang yang hingga berusia hampir setengah abad tetapi masih belum berkeluarga, karena mereka mengutamakan karir dan pencapaian.
Sebagaimana karakteristik masyarakat Asia Timur lain, penduduk Jepang juga senang kepada hal-hal yang bersifat implisit atau tersirat. Apabila ada dua orang yang berkomunikasi, maka kepekaan keduanya sangat dibutuhkan. Misalnya ketika pecara mengatakan A, bisa jadi yang ia maksudkan bukan benar-benar A. Pendengar harus paham bahwa bisa saja A itu hanya kode dan sebenarnya yang dimaksud pecara adalah B, C, atau D.
Konsep semacam ini harus dipahami oleh pembelajar bahasa Jepang agar tidak sampai salah persepsi. Apalagi bahasa Jepang tergolong bahasa yang kaya makna, perlu peasaan untuk bisa benar-benar memahami alur dan tata cara interaksi dengan orang Jepang asli.
Fakta Menarik Seputar Bahasa Jepang
Masyarakat Jepang berbicara dengan menggunakan bahasa Jepang (disebut juga Nihongo) dalam percakapan sehari-hari. Untuk komunikasi tertulis, ada tiga alfabet yang dipakai yaitu hiragana, katakana, serta kanji. Namun tahukah kamu? Ternyata bahasa Jepang juga punya fakta-fakta menarik yang belum diketahui banyak orang. Berikut beberapa di antaranya.
- Bahasa Jepang telah digunakan oleh lebih dari 100 juta penutur.
- Dilihat dari aspek sejarahnya, bahasa Jepang mendapat pengaruh dari bahasa China. Bisa Tampak dari kaidah penulisan Kanji yang serupa karakter China.
- Bahasa Jepang, susah atau sulit? Tingkat kesulitan bahasa Jepang relatif, jika pada bahasa tulis bergantung pada aksara yang digunakan.
- Ada beberapa dialek dalam bahasa Jepang, yang paling banyak digunakan ialah dialek Osaka.
- Pengucapan bahasa Jepang tergolong cepat, apalagi jika berhadapan dengan pecara asli.
- Dalam bahasa Jepang ada banyak homofon (kata yang pengucapannya sama tetapi maknanya beda).
- Bahasa Jepang banyak ‘meminjam’ kosakata dari bahasa lain di seluruh dunia.
- Kata kerja dalam bahasa Jepang tidak dikonjugasikan.
- Sebagian peneliti mengkategorikan bahasa Jepang sebagai isolate language, karena tidak ada hubungan dengan bahasa lain di dunia.
- Bahasa Jepang dipakai oleh sekitar 10% pengguna internet.
baca juga
- 10 Manfaat SEO untuk Bisnis Kecil
- Lele Lela- Bisnis Kuliner Pecel Lele Beromzet Miliaran
- Supplier Refill Tinta Spidol HQLINE di Indonesia
- Multikemasplastindo- Distributor Stretch Film
- Para Pebisnis , Cek Lima Ijin Usaha Yang Dihapuskan Ini
Macam-Macam Panggilan/Sapaan dalam Bahasa Jepang
Dalam percakapan bahasa Jepang, tentu orang-orangnya menggunakan kata panggilan satu sama lain. Ada cukup banyak kata panggilan yang sering dipakai orang Jepang sehari-hari. Kamu harus menggunakannya pada konteks yang tepat agar tidak dikira tidak sopan. Apalagi jika hendak berbicara pada orang yang kedudukannya lebih tinggi. Jika diurutkan dari tingkatan yang paling tinggi, maka begini urutan panggilan dalam bahasa Jepang.
- (nama)-sama : tingkatan paling tinggi, sangat hormat
- (nama)-dono : panggilan hormat setingkat di bawah -sama
- (nama)-sensei : dokter/guru
- (nama)-senpai : senior
- (nama)-san : panggilan biasa, formal, tidak terlalu akrab
- (nama)-chan : anak kecil, orang terdekat/sudah akrab
- (nama)-kun : laki-laki
- nama saja : orang derajatnya di bawah kita.
Itulah hal-hal menarik seputar negara Jepang ditinjau dari karakteristik masyarakatnya. Jika ingin mempelajari bahasa Jepang, maka kamu juga harus belajar tentang budaya dan karakteristik masyarakatnya. Hal ini dikarenakan bahasa tak bisa dipisahkan dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Untuk belajar seputar bahasa dan budaya Jepang secara lebih komprehensif, kamu dapat mempelajarinya melalui kursus bahasa atau langsung dari orang Jepang yang sudah profesional.
Metode Efektif Belajar Kanji Tanpa Perlu Pusing
Apa yang pertama kali terpikirkan ketika mendengar istilah ‘Kanji’ dalam bahasa Jepang? Sebagian orang langsung teringat dengan rentetan huruf yang sulit dibaca. Ada juga yang menghela napas karena merasa susah mempelajari aksara ini. Lucunya lagi, ada yang tidak bisa membedakan antara tulisan kanji dengan tulisan China, karena dianggap sama.
Tidak salah memang jika beranggapan menulis atau membaca kanji itu sulit. Bahkan bagi orang Jepang sendiri kanji tergolong sulit dipahami. Tidak sedikit orang dewasa di Jepang yang belum hapal semua kanji, mengingat jumlah karakternya bisa sampai ribuan. Namun bagi kamu yang ingin belajar Kanji secara mendasar, berikut ada beberapa metode yang bisa coba kamu praktikkan.
Mengenal Kanji
Sebelum belajar lebih jauh tentang kanji, kamu perlu kenal terlebih dahulu apa itu sebenarnya kanji. Berdasarkan istilah secara harfiah, kanji (漢字) diartikan sebagai ‘aksara dari Han’. Han adalah sebutan masyarakat Jepang masa masa dulu untuk menamai bangsa Tionghoa/China. Dari sejarah ini, dapat diketahui bahwa ada keterkaitan antara huruf kanji di Jepang dengan karakter aksara China.
Bentuk aksara kanji digunakan untuk melambangkan konsep tertentu, meliputi kata benda, kata sifat, kata kerja, serta kata keterangan. Cara pengucapan huruf kanji ada 3 macam, yaitu on-yomi, kun-yomi, dan kokkun. Berikut penjelasannya secara lebih rinci:
- On-yomi
Dulunya orang China datang ke Jepang sembari mengajarkan bagaimana baca tulis dalam aksara China. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal munculnya kanji. Cara pengucapan kanji yang merunut pada bagaimana orang China membacanya dinamakan on-yomi. Dalam bahasa Jepang terdapat 4 jenis on-yomi sebagai berikut:
- Go-on (呉音 / wu)
Pengucapan ini awalnya berasal dari daerah Wu yang terdapat di wilayah selatan era Enam Dinasti China. Meskipun belum ada bukti konkretnya, para ahli memperkirakan dulu bahasa China dengan pengucapan daerah Wu dibawa masuk melewati Semenanjung Korea menuju ke Jepang.
- Kan-on (漢音 / han)
Pengucapan ini dipelajari sejak era Nara hingga era Heian ketika saat itu utusan Jepang pergi belajar ke China untuk belajar. Pengucapan ini meniru cara bicara orang-orang daerah Chang’an.
- Tō-on (唐音 / tang)
Ucapan ini dipelajari Biksu Zen ketika zaman Kamakura hingga zaman Muromachi. Pada saat itu Biksu Zen belajar dan melakukan perdagangan ke Dinasti Song yang ada di China.
- Kan’yō-on (慣用音 / populer)
Pengucapan ini sebenarnya tercipta karena kesalahan pelafalan penduduk Jepang dalam menggunakan on-yomi. Namun kesalahan tersebut dapat diterima dan dijadikan suatu kelaziman, sehingga masih tetap dipergunakan dalam waktu yang lama.
- Kun-yomi
Kun-yomi telah disesuaikan pengucapannya dengan pelafalan orang Jepang. Oleh karena itu, apabila karakter China telah diadopsi menjadi kanji, biasanya ada beberapa penyesuaian karena tidak mungkin seluruhnya diterjemahkan mentah-mentah. Hasil penyesuaian ini kemudian dibakukan dan jadilah kun-yomi sebagai cikal bakal bahasa Jepang yang modern.
- Kokkun
Kokkun berarti karakter kanji dengan arti baru yang sudah sepenuhnya berbeda dari karakter aslinya. Jadi sudah tidak ada lagi inteferensi dari bahasa China, karena sudah ada pelafalan dan pemberian arti dari orang Jepang sendiri. Bentuk karakternya pun sudah disesuaikan oleh penduduk asli Jepang, dan inilah yang menjadi karakter kanji mutakhir.
Aturan Penulisan Kanji
Ada beberapa aturan yang harus dilakukan ketika akan menulis kanji. Jika ingin menguasai bahasa Jepang, aturan ini harus sudah dipahami dan diterapkan di luar kepala. Pada awalnya mungkin masih perlu peasaan mengingat huruf kanji sangat berbeda jauh dari aksara alfabet biasa. Namun dengan sering berlatih, tentu akan lebih mudah menuliskannya. Berikut aturan penulisan kanji bahasa Jepang:
- Menulis dari Sebelah Kiri ke Kanan, Atas ke Bawah
Aturan ini paling umum yakni ketika menuliskan karakter kanji harus dimulai dari sebelah kiri terlebih dahulu, digoreskan ke arah kanan dengan menuliskan bagian atas dulu baru ke bawah. Pada bentuk kanji yang lebih kompleks aturan ini juga berlaku.
- Horizontal dulu lalu vertikal
Ketika menuliskan kanji, harus digoreskan karakter secara melintang (horizontal) terlebih dahulu, barulah dilanjutkan goresan vertikal. Misalnya ketika menuliskan sepuluh (十) maka dibuat goresan menyilang dulu baru dari atas ke bawah.
- Goresan vertikal ditulis terakhir memotong kanji lain
Jika ada karakter yang saling berpotongan, maka bagian vertikal dituliskan terakhir setelah goresan lain saling berpotongan. Misalnya, ketika menulis kanji 車 maka bagian vertikal yang memotong karakter lain harus dituliskan terakhir.
- Goresan diagonal
Untuk membuat goresan diagonal, lakukan dari kanan-atas ke kiri-bawah sebelum membuat diagonal kiri-atas ke kanan-bawah. Misalnya ketika akan menuliskan 文 diagonal di sebelah kanan dibuat terlebih dahulu daripada yang kiri.
Tips Menghafal Kanji
Salah satu modal utama jika ingin menguasai kanji adalah harus mau menghapal. Karakter kanji sangat banyak jumlahnya, bahkan bagi orang Jepang asli sekalipun belum semuanya bisa hapal. Apalagi menghapal kanji tidaklah semudah hiragana atau katakana. Perlu waktu dan energi yang banyak agar mampu menghapal.
Tips sederhana yang dapat kamu praktikkan pertama ialah dengan rutin membaca kanji. Ada cara mengasyikkan untuk melakukan tips pertama ini. Kamu bisa menempelkan tulisan kanji di barang-barang kamar, misalnya meletakkan kanji 本 (hon) pada buku, dan sebagainya. Tips selanjutnya, usahakan kamu menghapal dan menuliskan setidaknya 10 kanji dalam sehari.
Dengan cara tersebut kamu bisa mencicil hapalan kanji secara rutin. Tidak harus terburu-buru ingin menguasai semua dalam waktu singkat, karena belajar kanji membutuhkan ketelitian ekstra. Asalkan hasilnya maksimal, meskipun waktu yang dibutuhkan sedikit lama tidak masalah mempelajari kanji dengan mengaplikasikan banyak cara.
Tips Menguasai Kanji Agar Efektif
- Mengindari Kuchiguse
Kuchiguse yaitu kebiasaan yang sering mengeluarkan kata-kata negatif sehingga bisa memunculkan pikiran pesimistic. Ketika akan belajar bahasa Jepang terutama kanji, mulailah dengan positive thinking bahwa kanji tidak serumit yang dibayangkan. Dengan demikian, otak pun akan terstimulus energi positif dan bisa belajar lebih mudah.
- Memaksimalkan Pancaindera
Ketika belajar kanji, tidak cukup hanya menghapal saja. Kamu dituntut teliti untuk menuliskan satu per satu karakter hingga membentuk aksara utuh. Mata harus dibiasakan melihat kanji dalam aktivitas sehari-hari. Telinga bisa untuk melatih perbanyak kosakata. Tangan harus bisa menggoreskan kanji secara tepat sesuai kaidah.
- Berlatih dengan Alat Bantu
Kamu membutuhkan alat bantu dalam belajar kanji. Tidak selalu berupa buku teks, saat ini sudah banyak pilihan aplikasi pembelajaran yang dapat membantumu belajar kanji secara lebih praktis. Dengan intensitas latihan sesering mungkin, inderamu akan terbiasa membaca dan menuliskan kanji secara lebih rutin.
Itulah metode yang bisa kamu coba untuk mempelajari dasar-dasar kanji. Perlu diingat bahwa proses belajar tidaklah memberikan hasil yang instan, melainkan butuh waktu. Apalagi kanji itu sendiri tergolong pembelajaran bahasa Jepang yang tidak mudah. Jadi perlu durasi belajar lebih lama dengan trik lebih efektif agar bisa menguasai baca tulis kanji.
Kenali Dasar-Dasar Aksara Jepang, Jenis dan Aturan Penggunaannya
Bahasa Jepang atau dikenal juga dengan sebutan Nihongo (日本語) ialah bahasa resmi sekaligus bahasa nasional di Jepang. Jumlah penutur bahasa ini ada sekitar 125 juta penduduk, di Jepang sendiri dan tersebar di negara lain. Bahkan di Amerika Latin seperti Brasil juga ada penutur bahasa Jepang yang telah hidup bergenerasi.
Bahasa Jepang dikategorikan menjadi dua bentuk, yaitu tuturan standar atau hyoujungo (標準語) dan tuturan umum atau kyoutsugo (共通語). Dalam konteks lisan, hyoujungo dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran sekolah dan aktivitas resmi termasuk di berita pertelevisian. Adapun kyoutsugo lebih fleksibel karena dipakai untuk komunikasi sehari-hari.
Mengenal Aksara Jepang
- Lafal Vokal
Dalam bahasa Jepang terdapat 5 huruf vokal, yakni /a/, /e/, /i/, /ɯ/, dan /o/. Setiap huruf vokal dinotasikan dalam bentuk yang berbeda-beda, tergantung pada aksara yang dipakai. Pelafalan setiap vokal mengikuti kaidah fonem internasional. Misalnya, vokal /a/ dibaca ‘bapak’, /ɯ/ dibaca seperti pada kata ‘peyeum’, dan lain-lain.
- Sistem Angka
Bahasa Jepang di zaman dahulu masih menggunakan angka China. Barulah setelah Kekaisaran Jepang dipengaruhi oleh kepemimpinan bangsa Eropa, angka-angka Arab diperkenalkan dan mulai digunakan secara massal. Penggunaan angka China pun tidak lagi dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Pada konteks bahasa Jepang, penggunaan angka tidak dapat digunakan secara mandiri untuk menyebutkan kuantitas. Harus diketahui terlebih dahulu ukuran kemudian ditimbangkan, barulah bisa diketahui jumlah akhir. Penghitungan tanggal dan waktu pun berbeda. Jadi yang dapat dilakukan adalah menghapal bagaimana caranya angka Jepang dapat digabungkan dengan satuan yang tepat.
- Tata Bahasa
Struktur kalimat dalam bahasa Jepang menggunakan aturan SOV (subjek-objek-verba). Subjek dan objek lazim ditandai dengan wujud partikel, yang disisipkan pada kalimat di posisi akhir. Struktur dasarnya menggunakan cabang topik. Sebagai contoh, pada kalimat ‘Watashi-wa ringo-wo tabemasu’ kata ‘watashi’ berperan sebagai topik karena setelahnya ada partikel ‘wa’. Kalimat selanjutnya berperan sebagai pelengkap.
Jenis-Jenis Aksara Jepang
- Hiragana
Hiragana merupakan aksara dasar dalam bahasa Jepang. Aksara ini paling wajib dikuasai oleh pembelajar pemula, karena paling sering dipakai dalam penggunaan sehari-hari. Hiragana sendiri berjumlah 46 karakter yang setiap karakternya mempunyai bunyi pengucapan berbeda-beda. Dulunya aksara ini disebut onna de (女手).
Ada beberapa fungsi huruf Hiragana. Pertama, sebagai aksara untuk menuliskan akhiran pada sebuah kalimat (okurigana/ 送り仮名). Kedua untuk menjelaskan pembacaan kanji yang dianggap kurang jelas (furigana). Ketiga, untuk menuliskan kata benda, kata keterangan, serta kata sifat. Selain itu, hiragana juga dijadikan aksara pada penulisan bacaan anak-anak.
- Katakana
Jika pada zaman dahulu hiragana sering dipakai oleh kaum perempuan, maka katakana justru lebih sering digunakan oleh laki-laki. Katakana juga digunakan untuk menuliskan bahasa asing, kata serapan, nama orang asing, nama binatang, dan lain-lain. Selain dipakai pada penulisan kata serapan, katakana juga diaplikasikan pada penulisan surat di instansi perkantoran.
- Kanji
Secara harfiah, kanji berarti ‘aksara han dari China’. Hal ini dikarenakan kanji dipengaruhi oleh aksara China yang kemudian diperkenalkan massal di Jepang. Dulunya kanji disebut sebagai shinji (真字) atau mana (真名). Kalau dijumlah semua, karakter Kanji bisa mencapai 50.000 lebih. Namun tidak semuanya digunakan, karena yang biasanya diajarkan saat sekolah sekitar 1000 karakter saja.
Hingga kini tidak jarang dijumpai orang dewasa yang belum hapal kanji saking banyaknya. Penggunaan Kanji pun terbatas pada keperluan tertentu. Misalnya untuk menuliskan nama, kata sifat, kata benda, serta kata kerja.
- Romaji
Sebenarnya romaji bukanlah aksara Jepang, karena merupakan bentuk latin dari huruf Jepang. Biasanya romaji digunakan untuk memudahkan pembelajar asing dalam memahami tulisan Jepang. Romaji juga lazim dipakai sebagai pengantar pembelajar asing untuk mempelajari kosakata dalam bahasa Jepang.
Dasar-Dasar Aksara Jepang
Bahasa Jepang dinotasikan dalam bentuk aksara yang terbagi menjadi 3, yakni hiragana, katakana, serta kanji. Meskipun sama-sama mewakili bahasa Jepang, bentuk ketiganya sangat berbeda. Fungsi dan penggunaannya pun berbeda. Ketiga aksara ini tidak dipisahkan oleh spasi, karena dalam kaidah penulisan bahasa Jepang tidak dikenal pemisah antar kalimat.
Bahasa Jepang mutakhir ditambahkan tanda seru dan tanda tanya, tetapi tidak dijadikan tanda baca baku. Yang sudah dibakukan adalah tanda baca titik (kuten/句点) untuk mengakhiri kalimat serta tanda baca koma (toten/読点) untuk memisahkan bagian tertentu dalam sebuah kalimat sehingga lebih mudah dibaca.
Aksara Jepang tidak seperti alfabet romawi yang biasa kita digunakan. Jika pada alfabet romawi satu huruf mewakili satu fonem, maka tidak demikian dengan huruf Jepang. Memang benar jika pada aksara hiragana ada fonem a-i-u-e-o seperti alfabet romawi, tetapi pada saat dirangkai menjadi sebuah kata maka penyusunannya berubah lagi.
Demikian pula pada katakana yang terdiri dari 51 karakter, belum termasuk tanda diakritik dan fungsional. Pada istilah asing yang telah diserap, biasanya ditambahkan fonem tertentu pada penulisannya agar sesuai dengan pengucapan orang Jepang. Lain lagi dengan kanji yang satu huruf bisa mewakili satu kata, karena biasanya satu huruf terdiri atas gabungan beberapa karakter.
Aturan Penggunaan Aksara Jepang
Penggunaan aksara Jepang berbeda-beda sesuai jenisnya. Misal, ketika menuliskan hiragana maka harus berurutan ketika menggoreskan. Secara umum ada empat jenis huruf Hiragana, yaitu seion, dakuon, youon, serta handakuon. Hiragana seion berjumlah 46 yang terdiri dari huruf vokal beserta konsonan. Penulisannya pendek tanpa ada tambahan maru atau tenten.
Penulisan hiragana dakuon hampir serupadengan seion, hanya saja ada tambahan tanda tenten serta tanda maru. Adapun hiragana youon disebut juga dengan nama konsonan ganda, karena dihasilkan dari penggabungan dua huruf menjadi satu. Penulisan huruf kedua lebih kecil daripada huruf pertama. Sedangkan untuk Handakuon, satu huruf terdiri dari 5 karakter karena merupakan turunan dari konsonan.
Sementara itu aksara katakana lebih sering dipakai pada istilah-istilah asing yang telah disesuaikan dengan penyebutan lidah orang Jepang. Aksara katakana teridri atas 45 huruf. Cara penulisannya serupa dengan hiragana yaitu dirangkai sesuai urutan bunyinya. Namun katakana realtif lebih mudah karena menggabungkannya sama seperti huruf romawi.
Yang paling sulit adalah penulisan aksara kanji, karena aturannya sangat banyak. Menulis kanji ada yang dari kiri ke kanan serta dari atas ke bawah. Aturan ini sudah baku, sehingga harus dipahami terlebih dahulu jika ingin menuliskannya. Huruf kanji juga ada yang dituliskan dari arah horizontal sebelum vertikal. Dan masih banyak lagi aturan penulisan kanji yang hanya bisa dipahami ketika belajar bahasa Jepang secara komprehensif.
Demikian ulasan seputar aksara Jepang dari yang paling mendasar. Karena memiliki bentuk yang berbeda, cukup sulit mempelajari aksara Jepang. Apalagi jika sudah berhubungan dengan kanji, karena bahkan penduduk Jepang asli pun ada yang masih kesulitan menggunakannya. Jadi jika kamu ingin belajar tentang aksara Jepang secara lebih mumpuni, perlu bantuan dari orang yang sudah profesional seperti dari tempat kursus bahasa misalnya.
Untuk anda yang berminat belajar dan kursus bahasa jepang bisa ikut di co id
1. Kursus IELTS : https:///kursus-ielts
2. Kursus Bahasa Inggris: https:///kursus-speaking
3. Mentoring Beasiswa : https:///mentoring-beasiswa-online
4. Kursus Academic Writing : https:///academic-writing
5. Kursus Bahasa Inggris Karyawan : https:///business-english
6. Kursus Bahasa Inggris Dasar : https:///kursus-general-english/
7. Kursus TOEFL : https:///kursus-toefl
8. Kursus TOIEC : https:///kursus-toeic/
9. Kursus Grammar : https:///kursus-grammar/
10. Kursus Vocabulary : https:///vocabulary-building
11. Kursus Pronunciation : https:////kursus-pronunciation
12. Kursus Job Interview : https:///english-for-job-interview/
13. Kursus Persiapan Kuliah Luar Negeri: https:///university-preparation/
14. Kursus Business Conversation : https:///business-communication/
15. Kursus Business Presentation : https:///business-presentation/
16. Kursus Business Writing : https:///business-writing/
17. Kursus Bahasa Inggris Anak : https:///english-for-kids/
18. Kursus Bahasa Inggris Remaja : https:///bahasa-inggris-remaja/
19. Kursus English for Public Speaking : https:///public-speaking/
20. Kursus GRE : https:///kursus-gre/
21. Bingan Jurnal Ilmiah : https:///bingan-menulis-jurnal/
22. Kursus GMAT : https:///kursus-gmat/
23. Kursus SAT. : https:///kursus-sat/
24. IELTS Prediction : https:///test-prediction/
25. Kursus TPA : https:///kursus-tpa/
26 . “Belajar Bahasa Inggris “ ( Platform Youtobe youtube.com/watch?v=qFTfH0Bwzlc )
27 Kursus Bahasa Belanda : https:///kursus-bahasa-belanda/
28 Kursus Bahasa Arab : https:///kursus-bahasa-arab/
39 Kursus Bahasa Jerman : https:///kursus-bahasa-jerman
30 Kursus Bahasa Jepang : https:///kursus-bahasa-jepang/
31 Kursus Bahasa Mandarin : https:///kursus-bahasa-mandarin
1. Bimbel Sekolah Kedinasan : https:///bimbel-kedinasan/
2. Test TOEFL Online : https:///toefl-test/
3. Jasa Proof Reading : https:///proofreading/
4. Jasa Translite : https:///translation/
5. Jasa Interpreter : https:///jasa-interpreter/
6. Kursus Bahasa Asing. :
7. Kursus Bahasa Turki : https:///kursus-bahasa-turki/
8. Kursus Bahasa Korea : https:///kursus-bahasa-korea/
9. Kursus Bahasa Prancis : https:///kursus-bahasa-prancis/
10. Kursus Bahasa Spanyol : https:///kursus-bahasa-spanyol/
11. Kursus Bahasa Italia : https:///kursus-bahasa-italia/
12. Kursus Bahasa Rusia : https:///kursus-bahasa-rusia/
13. Kursus Bahasa Indonesia : https:///kursus-bahasa-indonesia/
14. Kursus Native Speaker : https:///native-speaker/
15. Training Bahasa Inggris Universitas : https:///english-for-university-staff/
16. Training Bahasa Inggris Pemerintahan : https:///english-for-government-organisations/
17. Training Bahasa Inggris NGO : https:///english-for-ngo/
18. Bingan Dokumen Beasiswa : https:///bingan-dokumen-beasiswa/
19. Test Ielts yogyakarta: /test-ielts-yogyakarta/
20. Training Bahasa Inggris Perusahaan : https:///training-bahasa-inggris-perusahaan/