https://bisnisumkmonline.com/ – Semenjak Richard Branson membuka toko Virgin Records pertama kali tahun 1972, Virgin Group miliknya sudah mencoba memasuki beberapa industri bisnis, dari mulai alat kecantikan hingga vodka. Tapi enggak semua bisnisnya berjalan lancar dan sukses. Ini tujuh kegagalan yang menurut Branson adalah kegagalan terbesar dan membuatnya belajar.
Student Magazines
Sebenarnya perusahaan Branson yang pertama kali adalah media majalah yang dijalankan oleh mahasiswa. Usaha ini dijalankan setelah ia drop out sekolah di usia 16 tahun. Ia mempunyai visi bahwa branding ‘Student’ pada akhirnya akan masuk ke pasar travel dan bank. Tapi kemudian gagal.
Baca juga: 5 Pelajaran Personal Branding yang Bisa Kamu Pelajari Dari Donald Trump
Virgin Records
Branson menjual CD di Virgin Records yang didesain untuk ekspor pada tahun 1971. Namun bisnisnya ini melakukan kecurangan dengan menghindari pajak 33%. Setelah ketahuan, Branson didenda 60,000 poundsterling. Setelah insiden tersebut Branson menyadari bahwa ia harus lebih serius dengan bisnisnya.
Virgin Cola
Branson mencoba peruntungan bersaing dengan Coca-Cola dengan meluncurkan Virgin Cola pada thaun 1994. Namun, bisnisnya melempem pada tahun 2012. Branson mengakui bahwa Virgin melakukan kesalahan dengan enggak menawarkan sesuatu yang benar-benar berbeda dari Coca-Cola. Virgin Cola adalah bisnis Virgin yang paling diekspos. Minuman ini diluncurkan secara eksklusif dai pesawat dan bioskop Virgin untuk berupaya meraup pangsa pasarAS 0,5%. Produksinya berhenti pada tahun 2012 setelah raksasa soda AS melawannya balik. Namun begitu, Branson mengakui menikmati bisnisnya ini.
Virgin Cars
Ritel internet automobile ini diluncurkan pada tahun 2000 di bulan Mei. Branson memperkirakan ia bisa menjial 24,000 mobil di tahun pertama, tapi hingga Oktober 2000 perusahaannya hanya menjual 2000 mobil. Hingga tahun 2003 situs tersebut hanya menjual 12000 mobil. Pada Desember 2005 situs berhenti beroperasi.
Virgin Pulse
Virgin tahu bahwa mereka harus menghadapi kompetitor produk seperti iPod milik Apple pada tahun 2004. Tapi saat Virgin Pulse keluar, momen tersebut sudah terlambat. Branson mengatakan bahwa pengalaman mengajarkan tim untuk enggak takut masuk ke pasar terlalu awal.
Virgin Brides
Branson mempublikasikan peluncuran toko Virgin bridal pada tahun 1996 dengan berdandan seperti pengantin. Hingga tahun 2005, Virgin Brides tutup. Branson merenung dan mengatakan bahwa bisnisnya gagal karena ‘tak banyak pengantin virgin’ atau karena fotonya yang berdandan seperti pengantin.
Virgin Cosmetics
Bisnis Branson yang satu ini menjual produk kecantikan, perhiasan dan peralatan rumah. Line kosmetiknya terjual habis secara online di Virgin stores dan di dua perusahaan Virgin et Home dan Virgin Cosmetics. Pada 2009 bisnis ini dijual ke Ros Simmons dan Ratan Daryani dan dinamai ulang menjadi Vie at Home. Vie at Home kemudian tutup pada 2011.
Virgin Clothing
Virgin Clothing adalah line fashion pria dan wanita, alas kaki dan aksesoris untuk usia 18-35 tahun. Produk merek ini dijual di ritel Inggris dan department store, tapi kemudian tutup.Virginware memperluas pasarnya dengan cepat setelah peluncuran lantaran pembelian online yang tinggi. Merek ini membuaka 30 ritel antara tahun 2003-2004. Tapi hingga April merek ini bermasalah dengan administrasi sehingga pada Juli Virginware tutup dengan total penjualan 35,000 pasang bra dan G-string.
Nah, Branson menjadi multijutawan setelah gagal berkali-kali dengan bisnisnya. Gagal bukan akhir segalanya, justru dengan kegagalan kita seharusnya belajar banyak seperti yang dilakukan Branson. Masih takut gagal?
Baca juga: Coca-Cola Tetap Jadi yang Terpercaya! Ini Rahasia 5 Merek Ternama Dunia!