Lee Joong-Keun

Kekayaan bersih Lee Joong keun menurut Forbes, pada tahun 2017 ini mencapai $2,2 Milyar. Tentang kiprahnya di dunia usaha, rupanya dia merupakan siswa terpelajar dan cerdas dari jurusan sejarah modern Korea yang telah menulis dan mempublikasi dua buah buku.

Pertama “Liberation 1,775 Days” sebuah buku kronik tentang tahun-tahun periode kemenangan Perang Korea yang membebaskan diri dari pendudukan pemerintah kolonial Jepang. Kisah tersebut, disusul buku kedua, berjudul “The Korea War 1,129 hari.”

Kekayaan Lee Joong-Keun didapat dari membangun bisnis konstruksi dan property. Kerajaan bisnisnya bernama Booyoung Group resmi berdiri pada tahun 1983.

 

Lee Joong-Keun, Kumpulkan Pundi-pundi Uang dengan Menyewakan Tempat Tinggal

 

Booyoung Group mengembangkan berbagai unit penyewaan perumahan di seluruh Korea Selatan selama bertahun-tahun hingga menjadi perusahaan penyedia perumahan sewa terbesar di Korea.

Tak hanya perumahan, Grup ini juga bergerak di ranah pembangunan dan penyewaan seperti hotel, country clubs and resorts di Korea Selatan. Pada awal 2016, Booyoung setuju untuk membeli bangunan Samsung Life Insurance 25 lantai di Seoul tengah dengan harga sekitar $ 460 juta.

Booyoung Grup juga memperluas bisnis property dan perumahannya sampai ke luar negeri, antara lain di Kamboja, Laos, Vietnam, dan Indonesia pada awal 2000an. Pada tahun 2013, Booyoung Group memutuskan untuk memulai pembangunan “Kota Booyoung” di distrik Sen Sok di Phnom Penh, Kamboja.

Pembangunan di Kamboja tersebut terdiri atas bangunan komersial, unit hunian, dan beberapa gedung olahraga. Tak hanya itu, pada tahun 2013, Booyoung Group memulai pembangunan di kawasan komersial dan residensial campuran senilai $ 1,1 miliar di Phnom Penh, di sepanjang Boulevard Federasi Rusia.

 

 

 

Lee Joong-Keun Dalam Habiskan Banyak Dana untuk Pendidikan dan Olahraga

Selain menaruh perhatian besar pada perusahaan, Lee Joong Keun juga dikenal sebagai dermawan. Diketahui bahwa ia menyumbang kepada keluarga korban bencana dan memberikan beasiswa dan perlengkapan sekolah untuk mendukung pendidikan di negara-negara Asia Tenggara.

Lee Joong-Keun memberi perhatian besar pada bidang olahraga, terutama seni bela diri. Ia adalah salah satu penggemar dan penggiat Taekwondo.

Bahkan Lee secara khusus mendukung organisasi Taekwondo di kawasan Asia Pasifik. Selain Taekwondo, Lee juga memberi perhatian besar pada bisbol.

Minatnya pada bisbol ditunjukkannya dengan membentuk tim bisbol profesional yang kemudian dipromosikannya ke Organisasi Baseball Korea pada tahun 2013 agar terpilih sebagai tim bisbol Korea Selatan. Sayang, tim bisboll profesional dari perusahaan telekomunikasi KT Corporationlah yang dipilih untuk menjadi tim bisbol profesional Korea Selatan ke-10.

Sikap dermawan Lee ditunjukkan dengan melakukan inisiatif filantropi melalui Booyoung Group.  Perhatiannya yang paling utama ialah pada kemajuan pendidikan. Sampai kini, ia sudah menyumbang lebih dari $ 11 juta kepada institusi pendidikan di Korea Selatan.

Di samping dana dalam bentuk uang, Booyoung Group dilaporkan mendirikan lebih dari 600 sekolah dasar di seluruh negara Asia. Selain bidang olahraga dan pendidikan, Lee juga memberikan sebagian dananya untuk Palang Merah Kamboja, dan negara-negara Asia lainnya termasuk Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand, Timor Leste, Malaysia, dan Sri Lanka.

Pada tahun 2011, Booyoung Grup menjanjikan sumbangan selama 10 tahun berturut-turut sebesar $3 juta kepada United Nations Human Settlements Programme (UN-HABITAT), untuk mendukung misi organisasi tersebut yang sedang mempromosikan pembangunan perkotaan dan perbaikan habitat.

Peran Joong Keun Lee untuk Pembangunan Universitas George Washington

Masih ada lagi, pria klahiran tahun 1941 di Korea Selatan ini menyumbangkan dana $1 Juta ke George Washington University untuk mendanai program pertukaran untuk mahasiswa pascasarjana dan fakultas di George Washington dan Universitas Nasional Seoul.

Ketua Lee, bersama Presiden SNU Yeon-Cheon Oh dan Presiden GW Steven Knapp yang menandatangani kesepakatan tersebut.

Lee menyumbang bukan tanpa tujuan yang akan menguntungkan kerajaan bisnisnya. Ia melihat pelua yang bagus bahwa program pertukaran akan memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi penelitian dalam aplikasi baru ondol, atau teknologi pemanas di bawah lantai, khas rumah-rumah tradisional korea selatan.

Hal ini berhubungan dengan kesepakatan tambahan antara Chairman Lee dan universitas yang ingin mengetengahkan komitmen mengeksplorasi kemungkinan pengembangan bangunan hunian baru yang menggabungkan teknologi ondol dengan gaya baru. Dengan dana sumbangan tersebut, Lee berharap akan memperoleh siswa berbakat untuk mengembangkan teknologi tersebut di Kampus Sains dan Teknologi Washington George Washington.

Untuk Anda ketahui, Ondol merupakan rumah model tradisional di Korea selatan, yang secara tradisional digunakan oleh orang Korea selama ribuan tahun. Ondol dikenal sebagai budaya perumahan yang sehat dengan lingkungan yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Sumbangan Lee Joong Keun menjadi salah satu pendukung Universitas George Washington, hingga menjadi sebuah institusi pendidikan tinggi terbesar di Distrik Colubisnisumkmonline.com/a. Universitas ini menawarkan program studi sarjana dan pascasarjana liberal yang komprehensif, serta program sarjana kedokteran, kesehatan masyarakat, hukum, teknik, pendidikan, bisnis dan urusan internasional.

Setiap tahun, George Washington mendaftarkan beragam populasi mahasiswa sarjana, pascasarjana dan profesional dari seluruh 50 negara bagian, District of Colubisnisumkmonline.com/a, dan lebih dari 130 negara.

 

 

baca juga

Hui Ka Yan

500 Kisah Pengusaha Sukses

 

 

Demikian pemaparan mengenai salah satu orang yang masuk ke dalam jajaran orang kaya di Korea Selatan. Semoga bisnisnya menginspirasi Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *