Sejarah dan Fakta Bahasa Mandarin, Apa Saja?

– Bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa asing yang cukup banyak digunakan di Indonesia, setelah bahasa Inggris dan bahasa Korea. Bahasa ini sudah banyak dimasukkan dalam kurikulum mata pelajaran, mata kuliah wajib, maupun mata kuliah pilihan.

Selain itu, bahasa Mandarin juga banyak digunakan dalam dunia kerja. Sekarang ini, angka kebutuhan akan tenaga kerja yang mahir bahasa Mandarin semakin meningkat. Melihat hal ini, maka dapat disimpulkan bahwa bahasa Mandarin menjadi salah satu bahasa penting untuk membangun relasi maupun untuk pendidikan.

Meski sudah banyak digunakan, ternyata tidak sedikit yang masih bingung dengan sejarah dan fakta bahasa Mandarin. Nah, di artikel kali ini, kami akan membahas sejarah beserta fakta-fakta dari bahasa Mandarin.

Sebelum belajar bahasa Mandarin, yuk intip penjelasan di bawah ini!

Sejarah Bahasa Mandarin

Bahasa Mandarin adalah bahasa yang asalnya dari dialek bahasa Tionghoa. Awal mula munculnya bahasa Mandarin adalah dari kawasan sepanjang utara dan barat daya Tiongkok. Dialek dari kawasan utara Tiongkok ini biasa disebut Putonghua atau Guoyu

Seiring berjalannya waktu, Putonghua menjadi bahasa resmi negara Tiongkok. Sedangkan untuk Guoyu, dialek tersebut dijadikan bahasa resmi negara Taiwan. Putonghua juga menjadi satu dari empat bahasa resmi yang digunakan oleh masyarakat Singapura.

Bahasa Tionghoa memiliki 200 variasi bahasa yang tersebar di seluruh negara. Dari 200 bahasa, kemudian dapat dikelompokkan menjadi 13 kelompok dialek. Tujuh dari 13 dialek yang umum digunakan oleh masyarakat antara lain adalah bahasa Mandarin, 官話; Yue, 廣東話; Xiang, 湘語; Min, 閩語; Gan, 贛語; Wu, 吳語 and bahasa Hakka, 客家話.

China memiliki luas wilayah yang cukup besar dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Yakni mencapai 1,3 milyar jiwa. Dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar, maka tidak heran kalau China memiliki banyak varian bahasa dan dialek yang berbeda.

Hampir sama dengan Indonesia, perbedaan dialek dan variasi bahasa ini dikarenakan perbedaan wilayah atau letak geografis, perbedaan suku dan budaya, dan beberapa perbedaan latar belakang lainnya.

Kata ‘Mandarin’ yang biasa kita gunakan sebenarnya adalah salah satu kata serapan dari bahasa Inggris. Kata ‘Mandarin’ biasa digunakan untuk mendeskripsikan bahasa Tionghoa atau bahasa Mandarin. Dalam bahasa Inggris sendiri, kata ‘Mandarin’ merupakan kata serapan dari Portugis ‘mandarim’ yang asalnya dari bahasa Melayu.

Dalam sejarah, pengertian kata ‘Mandarin’ secara harfiah adalah sebutan orang asing kepada para pembesar Dinasti Qing. Pembesar ini meliputi para pejabat, bangsawan, serta anggota kerajaan dari Dinasti Qing.

Dinasti Qing adalah dinasti yang dibentuk oleh suku Manchu. Para pembesar dari Dinasti Qing pada zamannya disebut dengan Mandaren, yang berarti ‘Pembesar Manchu’. Para Mandaren atau Pembesar Manchu ini memiliki struktur bahasa dan aksara, yang kemudian penulisan atau penyebutannya menjadi ‘Mandarin’.

Fakta Menarik Bahasa Mandarin

1. Salah Satu Bahasa Tertua di Dunia

Tidak banyak yang tahu bahwa bahasa Mandarin adalah salah satu dari sekian banyak bahasa tertua yang masih banyak digunakan. Bahasa Mandarin pertama ditemukan dari adanya penemuan Tulang Oracle yang terkenal, yang kemudian diyakini sebagai contoh awal dari aksara Mandarin.

Tulang-tulang temuan ini berasal dari Dinasti Shang yang berjaya 1600 hingga 1046 Sebelum Masehi. Bahasa Mandarin telah melalui banyak masa dan banyak pergantian, serta pergeseran budaya. Namun, bahasa Mandarin tetap menjadi bahasa yang banyak digunakan dan masih digunakan hingga kini.

2. Bahasa Ibu yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Selain menjadi bahasa tertua, bahasa Mandarin juga menjadi bahasa ibu yang paling banyak digunakan di dunia. Meski Tiongkok memiliki banyak variasi bahasa dan dialek yang berbeda per daerahnya, bahasa Mandarin masih menjadi bahasa yang mayoritas digunakan masyarakat Tiongkok.

Beberapa data menyebutkan bahwa bahasa Mandarin masih menjadi bahasa ibu yang paling banyak digunakan pada penggunaan Internet. Meski bahasa Inggris sudah menjadi bahasa yang ‘memonopoli’ bahasa Internet, masih banyak yang menggunakan bahasa Mandarin sebagai bahasa penggunaannya.

Di tahun 2010, tercatat 955 juta orang menjadi penutur asli bahasa Mandarin. Angka tersebut tentu sangat besar jumlahnya, terlebih bahasa yang digunakan adalah bahasa ibu atau bahasa asal yang berbeda dengan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

3. Memiliki Kata Pinjam dan Kata Serapan

Seperti bahasa lainnya, bahasa Mandarin juga meminjam dan menyerap beberapa kata dari bahasa Inggris untuk digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Paparan budaya Barat mau tak mau membuat adanya penambahan atau pergeseran bahasa dalam bahasa Mandarin.

Beberapa contoh bahasa Inggris yang dipiinjam dalam bahasa Mandarin antara lain shāfā (沙发) yang berarti sofa, kāfēi (咖啡) yang berarti kopi, serta qiǎokèlì (巧克力) yang berarti coklat.

4. Memiliki Banyak Kata dengan Bunyi yang Mirip

Bahasa Mandarin ternyata memiliki beberapa kata yang pelafalan atau bunyinya hampir serupa antara satu dengan yang lain. Dengan kesamaan ini, tentu menjadi tugas tersendiri bagi non-penutur asli untuk dapat membedakan kata satu dengan kata yang lain dari segi konasi suara.

Intonasi atau nada pelafalan yang salah, dapat membuat arti kata atau kalimat dalam bahasa Mandarin menjadi salah pula. Maka, non-penutur asli diharapkan dapat membedakan dan melafalkan kata dalam bahasa Mandarin dengan intonasi atau nada tutur yang tepat pula untuk menghindari kesalahan arti.

5. Bahasa yang Sulit Dipelajari

Dari segi aksara atau huruf, bahasa Mandarin sangat berbeda dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki huruf yang sama dengan bahasa Inggris, yakni menggunakan alfabet. Di sisi lain, bahasa Mandarin memiliki aksara sendiri atau aksara Mandarin yang karakternya sangat berbeda dengan alfabet pada umumnya.

Dibutuhkan waktu yang lama untuk menguasai bahasa Mandarin. Namun sangat kecil kemungkinan non-penutur asli menjadi mahir mendekati native speaker atau penutur asli. Untuk dapat menguasai bahasa Mandarin secara menyeluruh, non-penutur asli harus mempelajari 3.000 karakter aksara Mandarin untuk dianggap cukup fasih membaca koran pagi dalam bahasa yang sama.

baca juga

    Bahasa Mandarin memiliki puluhan ribu karakter atau aksara yang memakan cukup banyak waktu untuk dipelajari. Sehingga sangat tidak mungkin bagi non-penutur asli untuk dapat menguasai bahasa Mandarin seperti native speaker atau penutur asli.

    Selain itu, bentuk tertulis dari kata-kata dalam bahasa Mandarin tidak terdapat petunjuk pelafalan dan intonasi nada yang digunakan. Sehingga, non-penutur asli harus mempelajari secara terpisah. Bahasa Mandarin memiliki lebih dari 67% kata yang terdiri dari dua karakter atau lebih, sehingga semakin menyulitkan non-penutur asli untuk mempelajari bahasa ini.

    Meski tergolong sulit, mempelajari bahasa Mandarin memberi banyak keuntungan. Terlebih, saat ini banyak perusahaan asli China yang melakukan ekspansi hingga Indonesia yang menambah kesempatan kerja bagi calon tenaga kerja Indonesia.

    Dengan , belajar bahasa Mandarin menjadi lebih mudah dan menyenangkan karena pengajar dan materi yang mudah dipelajari. Kalian bisa belajar dari rumah dengan jadwal yang fleksibel bersama . Untuk info lebih lengkapnya, jangan lupa kunjungi website , ya!