The Most Promising Brand

https://bisnisumkmonline.com/ Headline ini sengaja Kami angkat untuk memberikan pilihan bisnis bagi calon investor yang berminat menggeluti usaha waralaba ataupun business opportuniiy,

Meski demikian, calon investor tetap harus hati-hati dalam menentukan pilinan bisnisnya dengan melakukan investigasi untuk melihat prospek dan track record bisnisnya,

Merek—merek yang tersajl di headline ini bisa dijadikan pertimbangan walaupun harus diteliti dahulu untuk meyakinkan pilihannya.

Setidaknya Melalui headline ini pembaca memiliki gambaran bisnis yang diinginkannya. Selamat Berbisnis!

 

INDONESIA’S MOST PROMISING BRANDS

Resiko dari memulai bisnis dengan waralaba akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan menjalankan bisnia secara konvensional

Pertama bisnis  yg operasionalnya sederhana dan low fech. Bukan berarti yang high tech tidak menguntungkan,” katanya.

Kedua, jenis bisnis yang punya keuntungan usaha yang cukup baik setelah dikurangi dengan kewajiban pembayaran royalty nya (Royalty Fee, advertising Fee, dll,i.

Ketiga bisnis franchise yang gerainya sudah cukup banyak dan tersebar di banyak kota. Dengan kata lain bisnisnya sudah teruji beroperasi di berbagai karakteristik wilayah dan pelanggan yang berbeda.

Keempat, model bisnis yang dipasarkan untuk Franchise sudah berjalan cukup lama.

bisnisnya sudah bisa memberikan gaji kepada karyawannya sesuai dengan nilai UMP yang berlaku diwilayah dimana bisnis tersebut dibuka.

Kelima, bisnisnya yang memberikan durasi Perjanjian Waralaba yang cukup lama, sehingga ketika ketika modal Investasi dari Franchisee sudah kemibali, masih tersisa waktu perjanjian dengan durasi yang sama dengan waktu yang dipakai untukk mengembalikan modalnya.

Selain itu, kata Rudy, aspek paling penting yang harus diperhatikan ketika membeli franchise ialah adanya transparasi atas program waralaba yg ditawarkan oleh Franchisor, hanus dapat dilihat dan dipelajari deh calon pembeli misalnya:

« Ponjelasan tertulis tentang hak dan kewajiban Franchisor dan Franchisee: Inal ini harus dapat diperoleh Calon Fanchisee sebelum draft Perjanjian Waralaba diberikan oleh Franchisor.

 

Biaya keseluruhan atas Modal

 

Investasi yang harus disediakan Oleh calon Franchisee (termasuk biaya sewa lokasi usaha yg wajar, biaya renovasi dan biaya asuransi dan cadangan biaya modal kerja selama beberapa bulan kedepan, serta termasuk biaya perbaikan

Pertama Pembaharuan setelah bisnis berjalan selama beberapa tahun kedepan). Agar jangan sampai terjadi perhitungan pengembalian modal yang di proyeksi kan oleh Franchisor berbeda dengan jumlah modal yang dikeluarkan dihitung oleh calon Franchisee,

Kedua, kata Rudy, Informasi dan Keterbukaan dari Franchisor atas semua hak kekayaan Intelektual yang digunakan oleh Franchisor tidak cacat Hukum dan terdaftar atas narna Franchisor atau atau pihak lain yg yang dapat digunakan secara sah di wilayah RI.

Ketiga, Informasi lain yang harus dijelaskan secara jujur oleh Franchisor kepada calon Franchisee: seperti misalnya:

Jumlah gerai yang sudah beroperasi

Jumlah gerai yang sudah tutup itidak dapat melanjutkan operasional bisnis)

Jumlah gerai yang rencana nya akan dibuka (terutama didalam wilayah yang berdekatan dan yang akan berkompetisi langsung di lokasi usaha calon Franchisee

 

Ciri Ciri Waralaba Yang Tidak Untuk Dibeli

Sebaliknya, kata Rudy ciri-ciri waralaba yang tidak layak dibeli antara lain

Pertama Bisnis yang baru berjalan relatif sebentar (kurang dari 3 tahun).

Kedua, Franchisor yang tidak mau memberikan Laporan Keuangan bisnis nya kepada calon Franchisee.

Ketiga, Franchisor yang tidak memperkenankan calon Franchiseenya bertemu dengan calon Franchiseenya. Keempat, Franchisor yang memberikan keterangan tidak benar atas jumlah gerai yg dimiliki, dan tidak transparan dalam menjelaskan gerai nya yang sudah tutup (tidak beroperasif.

Kelima, Franchisor yang tidak memperdulikan perijinan usaha serta mengabaikan perhitungan Pajak.

dalam bisnis yang dijalankan.

Keenam, Franchisor yang membayar karyawan nya atau yang dalam membuat perhitungan proyeksi usaha nya dengan besaran upah yang dibawah standar upah minimum yang ditetapkan pemerintah diwilayah dimana. bisnis nya dibuka.

 

 

Sementara itu, Senior Business Consutant DK Consulting Group, Djako Kurniawan mengatakan, ciri—ciri waralaba yang tidak layak untuk dibeli bisa dilihat antara lain :

 

pertama, Outlet yang sudah buka sepi pengunjung.

Kedua, Produk, Jasa yang ditawarkan tidak menarik bagi customer.

Ketiga, ketika Anda telepon kg kantor manajemen atau outlot tidak pernah diangkat dan email tidak pernah direspon.

Keempat, Banyak keluhan dari Iranchisee di media cetak maupun social media.

Kelima, Karyawan banyak yang keluar masuk dalam kurun waktu yang pendek, dan keenam, Brand tidak jelas positioningnya.

Karena itu, kata Djoko, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan membeli bisnis franchise,

Pertama, pastikan bisnis milik franchisor telah berjalan dengan baik dalam kurun waktu tertentu.

Kedua, Cek apakah framchisor punya sister operasional dan support yang baik.  Kunjungi beberapa outlet yang sudah buka dan amati jumlah customer yang datang.

Ketiga, lanjut dia, Pelajari dengan seksama apakah analisa bisnisnya mendekati kenyataan di lapangan.

Keempat , Tanyakan kepada salah satu franchisee, apakah bisnisnya berjalan sesuai harapan dan apakah franchisor selamaini membantu mereka dengan serius.

Keenam, Cobalah telepon kekantor franchisor, apakah salam yarig disampaikan selalu sfandart atau berubah-ubah.

 

 

baca juga

Potensi Bisnis Thai Tea Di Tanah Air

350 Daftar Waralaba Dan Franchise Mulai Dari 1 Juta sd 1 Milyar

 

Biasanya, sambung Djoko, ciri franchise yang potensial dan menguntungkan Jenis bisnisnya memang disukai market. Sebagian besar outlet yang ada terbukti ramai.

“Persaingan di kategori produk jasanya belum terlalu padat. Banyak testimoni baik dari para franchisee dan customernya,” bebernya.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Scroll to Top