Tips dan Trik Mahir Berbicara Bahasa Jepang

– Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa berbicara dalam bahasa Jepang itu sulit. Tidak salah memang, apalagi bagi penutur asing yang belum terbiasa dengan percakapan menggunakan Nihongo. Perlu usaha ekstra dan trik yang efektif agar dapat menguasai bahasa Jepang serta mampu mengaplikasikannya dalam percakapan dasar sehari-hari.

Bahasa Jepang terdiri atas 46 bunyi yang kemudian disusun menjadi rangkaian kata atau kalimat. Cara bicara orang Jepang pun bervariasi, karena ada beberapa aksen yang digunakan. Kebanyakan dari mereka mampu mengucapkan banyak kosakata dalam waktu singkat, sehingga bagi penutur asing yang baru belajar cukup sulit memahaminya. Namun tak perlu khawatir, berikut tips dan trik yang dapat kamu coba agar mahir bercakap dalam bahasa Jepang.

Mempelajari Kosakata Dasar

Sebelum berbicara bahasa Jepang, tentu kamu harus tahu dulu apa saja kosakata yang akan diucapkan. Oleh karena itu, langkah pertama untuk mahir bahasa Jepang adalah banyak-banyak belajar tentang kosakata dasar. Kamu bisa menghapal kata-kata atau frasa yang sering diucapkan orang Jepang dalam keseharian. Berikut beberapa contohnya.

  1. Salam dalam Bahasa Jepang

Salam diucapkan ketika bertemu dan hendak berpisah dengan seseorang. Mengucapkan salam dalam kultur Jepang adalah pertanda kita menghormati orang yang lain, jadi jangan sampai tidak dilakukan. Contoh salam dalam bahasa Jepang misalnya はじめまして yang berarti ‘senang berjumpa denganmu’, おはようございます artinya ‘selamat pagi’, さようなら berarti ‘selamat tinggal’, dan masih banyak lagi.

  • Kalimat Percakapan Sederhana

Kalimat ini digunakan sebagai ucapan untuk mengawali percakapan. Dengan mengucapkan kalimat ini, menunjukkan bahwa kamu mengekspresikan ketertarikan terhadap lawan bicara sehingga mengajaknya berbicara. Contoh kalimatnya おげんき ですか? yang artinya ‘bagaimana kabarmu?’, ありがとう ございます berarti ‘terima kasih’, dan lain-lain. Akan lebih baik lagi jika kamu belajar kata-kata pada percakapan formal beserta informal.

  • Angka dalam Bahasa Jepang

Penyebutan angka tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, sehingga kamu harus menghapalnya. Setidaknya hapalkan dulu basic 1-10 agar setelahnya lebih mudah untuk menghapal angka-angka lebih banyak. Tidak hanya belajar pelafalannya saja, kamu pun perlu mengingat bagaimana penulisan angka tersebut. Misal angka 1 dinotasikan dengan 一, angka 4 tulisannya 四, dan seterusnya.

  • Kosakata Lain-Lain

Jika sudah menghapal dan memahami basic di atas, kamu bisa memperkaya kosakata dengan belajar frasa yang lebih sulit. Sering-seringlah berlatih mengucapkan beragam kosakata bahasa Jepang agar ketika praktik berbicara secara langsung tidak gelagapan. Semakin banyak kosakata yang dikuasai, semakin baik kemampuan bicara kamu dalam bahasa Jepang.

Measakan Diri Mendengarkan Bahasa Jepang

Prinsip dasar pembelajaran bahasa adalah mendengarkan agar bisa berbicara, serta membaca agar bisa menulis. Jadi jika ingin mahir berbicara menggunakan bahasa Jepang, maka kamu harus sering-sering berlatik mendengarkan percakapan bahasa Jepang. Ada beberapa cara menarik yang dapat kamu praktikkan untuk measakan diri mendengarkan bahasa Jepang.

  1. Mendengar Percakapan Orang Secara Langsung

Saat ini sudah banyak tersedia audio yang berisi kumpulan percakapan dalam bahasa Jepang. Kamu dapat mengunduh salah satunya sebagai media belajar. Lebih baik kamu belajar mendengarkan audio dengan dua pecara atau lebih (model dialog). Simaklah ketika seseorang berbicara, kemudian cobalah menangkap apa maksud kata-kata yang diucapkan.

  • Menyimak Anime atau Film Jepang

Ternyata menonton film atau anime juga dapat membantumu belajar listening dalam bahasa Jepang. Selain menarik disaksikan, film/anime bisa membuatmu terbiasa mendengarkan istilah-istlah bahasa Jepang yang lazim dipakai sehari-hari. Jadi selain mendapatkan kesenangan karena alur yang disajikan, kamu sekaligus memperkaya kosakata.

  • Mendengarkan Lagu Bahasa Jepang

Lagu juga bisa menjadi media untuk belajar bahasa Jepang secara mengasyikkan. Kalau ingin yang liriknya mudah, kamu bisa pilih lagu anak-anak. Namun jika sembari ingin menikmati musiknya, maka lagu-lagu JPOP bisa menjadi opsi. Kamu pun bisa mempelajari banyak kosakata baru termasuk mengenali frasa idiom yang sering dipakai dalam lirik lagu Jepang.

Mempelajari Prinsip Dasar Bahasa Jepang

Setiap bahasa memiliki prinsip dasar yang harus dipatuhi oleh penuturnya, demikian pula dengan bahasa Jepang. Yang perlu diperhatikan saat mempelajari prinsip dasar untuk berbicara bahasa Jepang adalah pelafalan. Secara umum pengucapan kata dalam bahasa Jepang merujuk pada bunyi sesuai abjad Hiragana serta Katakana.

Setiap huruf pada aksara Hiragana dan Katakana hanya memiliki 1 bunyi, maka tidak terlalu sulit melafalkan 46 bunyi bahasa Jepang. Namun kamu harus memperhatikan intonasi ketika berbicara, karena adanya variasi saat melafalkan bunyi-bunyi tertentu bisa mengubah arti secara drastis.

Jika pada bahasa inggris pelafalannya mengikuti aksen, maka pada bahasa Jepang pelafalannya mengikuti nada. Bisa jadi suatu kata yang dilafalkan sama tetapi ternyata artinya beda jika diucapkan dengan nada lebih rendah atau lebih tinggi. Oleh karena itu, pendengar harus memperhatikan intonasi pecara agar bisa menangkap maknanya secara tepat.

Selain itu, kamu juga harus mengenali macam-macam variais bunyi dalam bahasa Jepang. Beberapa huruf ada yang diberi tanda goresan ekstra yang menandakan huruf itu harus dibaca dengan pelafalan ekstra. Misalnya, pada bunyi vokal /o/ harus dibaca panjang apabila ada tambahan goresan di atasnya. Demikian pula dengan huruf pada vokal /y/ bisa berubah pelafalannya mengikuti bunyi konsonan.

Dasar-dasar dalam tata bahasa Jepang juga harus kamu pahami agar tidak salah ketika akan mengucapkan sebuah kalimat. Beberapa aturan mendasar yang wajib dipahami yakni dalam bahasa Jepang predikat diujarkan pada ujung kalimat. Pembentukan kata kerja tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, nomor, atau ketentuan subjek/objek. Dan masih banyak aturan lain yang penting dikuasai.

Rajin Praktik Berbicara Bahasa Jepang

Mempelajari dasar-dasar bahasa Jepang saja tidak cukup sebagai bekal menguasainya. Apalagi jika ingin mahir dalam berbicara, belajar secara teoretis saja masih sangat kurang. Kamu harus sering praktik, entah itu secara mandiri atau dengan tutor profesional. Jika ingin belajar sendiri, kamu dapat memanfaatkan sumber-sumber dari internet. Apalagi saat ini sudah banyak aplikasi multilingual yang bisa membantu pembelajaran bahasa asing.

Jika butuh bantuan tutor profesional, kamu dapat menggunakan layanan kursus bahasa. Dengan sistemnya yang telah terstruktur sistematis, kamu akan belajar Jepang secara bertahap. Kamu pun bisa sering praktik berbicara dengan lawan tutur yang lebih mahir, sehingga lebih mudah dikoreksi apabila ada kesalahan pelafalan, intonasi, atau penyusunan kata.

Namun yang tak kalah penting dari itu semua, kamu harus memasang mindset tepat saat akan belajar bahasa Jepang. Jangan ditanamkan bahwa bahasa Jepang itu sulit. Kamu perlu positive thinking agar saat menjumpai kesulitan selama belajar bisa diselesaikan dengan lebih mudah.

Itulah tips dan trik yang bisa coba diaplikasikan jika ingin mahir berbicara menggunakan bahasa Jepang. Belajar bahasa baru membutuhkan waktu dan usaha ekstra agar bisa berlanjut ke tataran mahir. Belajar bahasa Jepang dapat dilakukan secara otodidak untuk pembelajaran awal, bisa juga dengan bingan orang yang sudah profesional jika ingin sampai ke level fasih.

10.

Kaya Tradisi Unik, Inilah Budaya Jepang yang Telah Diwariskan Lintas Generasi

Negara Jepang memiliki beraneka tradisi unik kaya akan nilai-nilai kearifan. Sebagian besar telah diwariskan turun-temurun sejak jaman kekaisaran tempo dulu. Hebatnya hingga kini masih tetap dilestarikan eksistensinya dan menjadi daya tarik masyarakat internasional untuk mempelajarinya. Tak heran setiap diadakan festival kesenian di Jepang selalu banyak orang-orang yang menontonnya.

Jika kamu sedang belajar bahasa Jepang, tak ada salahnya mempelajari pula budaya yang berkembang di sana. Bahasa adalah produk budaya, bahasa bisa ada karena masyarakat berbudaya saling berinteraksi satu sama lain. Berikut beragam kebudayaan Jepang yang unik dan dapat kamu jadikan pengetahuan tambahan seputar Negeri Matahari Terbit ini.

Pakaian Tradisional Jepang

Berbicara tentang pakaian tradisional Jepang, mayoritas pasti akan menjawab kimono (着物). Pamor baju adat satu ini memang telah mendunia, bahkan beberapa negara menjadikan kimono sebagai inspirasi tren fashion mutakhir. Ternyata di Jepang pakaian adatnya tidak hanya Kimono saja. Berikut beberapa di antaranya.

  1. Yukata

Yukata (浴衣) ada juga yang menyebutnya kimono musim panas, karena sering dipakai pada acara perayaan musim panas di Jepang. Biasanya masyarakat menggunakan yukata ketika menghadiri festival kembang api (hanabi / 弁) atau festival bunga saat musim semi (ohanami / おはなみ).

  • Hakama

Hakama (袴) berupa celana yang memiliki lipatan besar sehingga lebih menyerupai rok, dipakai setelah kimono. Biasanya kamana digunakan ketika melakukan aktivitas olahraga tradisional seperti kendo, memanah, atau aikido. Kadang juga dipakai pada acara resmi.

  • Haori

Haori (はおり) atau jaket kimono yang ukurannya panjang. Biasanya dipakai setelah kimono dan obi. Cara menggunakannya dengan diikat, kemudian ditambahkan himo. Haori dipakai oleh perempuan Jepang dan sekarang sudah banyak dikonasikan dengan pakaian modern.

  • Happi

Happi (はっぴ) sering dikenakan pada saat acara besar berupa rompi katon yang dihiasi lambang atau desain tertentu. Biasanya happi dijadikan sebagai atribut yang menunjukkan identitas tim, simbol sekolah, dan lain-lain.

  • Furisode

Furisode (ふりそで) dalam bahasa Jepang berarti ‘lengan berayun’, karena pada bagian lengannya lebar bahkan hingga melebihi lutut. Pakaian ini diberikan sebagai lambang kedewasaan, biasanya sebagai hadiah kepada anak perempuan yang sudah berusia 20 tahun.

  • Kurotomisode

Kurotomisode (くろとみそで) dikenakan oleh perempuan Jepang yang telah menikah, warna hitam dengan bahan dari kain krep. Pada motifnya terdapat 5 buah lambang keluarga. Semakin bawah letak motif ini dibuat, menunjukkan semakin tua usia individu yang mengenakan.

Macam-Macam Perayaan Adat di Jepang

Jepang memiliki tradisi perayaan yang telah dilestarikan selama ribuan tahun. Seperti tradisi oshogatsu (お正月)misalnya, yang diselenggarakan setiap menjelang tahun baru. Dalam perayaan ini, orang-orang membuat kue mochi kemudian dinikmati beramai-ramai sembari mengenakan pakaian adat. Tepat ketika pukul 12 malam saat lonceng pergantian tahun berbunyi, meraka akan pergi ke kuil.

Selain itu, ada juga tradisi bernama hinamatsuri (雛祭り) yang diselenggarakan setiap 3 Maret oleh keluarga yang memiliki anak perempuan. Mereka akan mempersiapkan boneka hina yang kemudian dijejer di suatu tempat. Anak perempuan mengenakan kimono dan saling berkunjung, sembari menikmati hidangan dengan berbincang ria.

Jika hinamatsuri adalah tradisi untuk anak perempuan, di Jepang ada pula perayaan adat bernama koinobori (鯉のぼり) yang dikhususkan bagi anak laki-laki. Biasanya diselenggarakan setiap tanggal 5 Mei. Keluarga yang memiliki anak laki-laki akan memajang boneka figur pahlawan di sebuah ruangan, sedangkan di luar rumah dibuatkan bendera berbentuk ikan dengan ikan panjang yang melambangkan sifat gagah berani.

Di Jepang juga ada yang namanya Obon Matsuri (お盆), yakni sebuah perayaan untuk menghormati para leluhur. Tradisi ini sebenarnya adalah upacara keagamaan yang biasanya diselenggarakan pada 13—16 Agustus. Seiirng berjalannya waktu, nilai sakral Obon kian berkurang dan menjadi tradisi budaya saja. Di indonesia sudah banyak komunitas Jepang yang mengadakan Obon serupa di Jepang.

Seni Kerajinan di Jepang

Jepang terkenal salah satunya karena keuletan dan keterampilan. Di Jepang sendiri ada seni kerajinan yang sudah diwariskan sejak dulu dan hingga kini masih terus diajarkan kepada generasi muda. Bahkan tidak hanya penduduk Jepang saja yang mempelajarinya, banyak juga orang dari luar negeri yang mencoba seni kerajinan ini termasuk Indonesia.

  1. Ikebana

Ikebana dalam kanji Jepang diwakili dengan karakter 生 dan 生 yang masing-masing berarti ‘hidup/tumbuh’ serta ‘bunga’. Ikebana ialah seni merangkai bunga sebagai bentuk penghormatan kepada dewa, karena di Jepang bunga dipercaya sebagai tempat persemayaman dewa.

  • Origami

Origami dituliskan dalam kanji 折り紙 yang berarti lipatan kertas. Secara harfiah, origami dapat diartikan sebagai seni melipat bahan (biasanya kertas atau kain) menjadi bentuk tertentu. Dalam origami, melipat kertas pun ada maknanya. Misal ketika membuat origami bentuk bangau, dipercaya akan mendatangkan kebaikan dan keselamatan.

Olahraga Tradisional Jepang

Jepang juga mempunyai aneka jenis olahraga yang sudah ada sejak dulu. Orang Jepang sangat memperhatikan kondisi fisik dan kebugaran, sehingga sebagian besar olahraganya pun membutuhkan tenaga. Beberapa olahraga sudah sering dijadikan perlombaan tingkat nasional hingga internasional. Berikut di antaranya:

  1. Kendou

Kendo berasal dari dua karakter kanji ken (剣) yang berarti pedang, dan dou (道) artinya jalan. Kendo ialah beladiri jepang kuno yang dikembangkan dari teknik kenjutsu (teknik memainkan pedang tradisional Jepang). Dalam dunia modern, pedang yang digunakan terbuat dari kayu. Pemainnya menggunakan pelengkap berupa topeng, pelindung dada, serta pelindung tubuh.

  • Kyoudou

Kyoudou (弓道) merupakan olahraga panahan dari Jepang. Olahraga ini dikembangkan dari kyoujutsu yang dulunya diperkenalkan para samurai Jepang. Saat ini kyoudou telah dipelajari oleh ribuan orang di seluruh dunia. Olahraga ini mengajarkan ketenangan dan konsentrasi tinggi agar bisa memanah tepat di sasaran yang dibidik.

  • Sumo

Sumo (相撲) telah dikenal hampir seluruh negara di dunia, yaitu olahraga gulat khas Jepang yang dipertunjukkan oleh para laki-laki dewasa. Pegulat sumo mempraktikkan gerakan dasar sebelum bertarung, jadi tidak boleh langsung serang. Pemenangnya adalah yang telapak kakinya bertahan tidak menyentuh tanah. Pertandingan sumo terjadi sangat singkat, hanya beberapa detik saja.

baca juga

  • Jujitsu

Sebenarnya Jujitsu (柔術) merupakan nama aliran seni beladiri dari Jepang. Namun di Indonesia, jujitsu yang diajarkan dianggap satu model beladiri karena sudah mewakili beberapa teknik dari beragam aliran. Poin jujitsu adalah menggunakan serangan seefektif mungkin untuk menipu atau lawan. Konsep gerakan defensifnya hampir serupa dengan Aikido atau Judo.

Itulah macam budaya Jepang beserta penyebutannya dalam bahasa Jepang, semoga bisa menambah pengetahuan. Di Indonesia sendiri saat ini sudah banyak lembaga kursus dan komunitas yang turut memberikan informasi seputar kebudayaan Jepang. Di samping mengajarkan tentang bahasa Jepang, lembaga dan komunitas ini juga memperkenalkan tradisi yang hingga kini masih ada di Jepang. Kamu dapat bergabung ke dalamnya jika ingin belajar lebih jauh.

BisnisUmkmOnline.com

Media Informasi dan Promosi Bisnis UKM Indonesia

Leave a Reply